House TV Series : Series Overview

Gregory House, M.D., is a misanthropic medical genius who heads a team of diagnosticians at the Princeton-Plainsboro Teaching Hospital in New Jersey. Most episodes start with a cold open, somewhere outside the hospital, showing the events leading up to the onset of symptoms for that episode’s main patient. The episode follows the team in their attempts to diagnose and treat the patient’s illness. Most of the time they do not succeed until the patient is critical. House’s world-renowned department typically only sees patients who have failed to receive a correct diagnosis, making the patients’ cases complex. Furthermore, House rejects cases that he does not find interesting. Although the show revolves around diagnosing the patient, it focuses on the characters rather than concentrating solely on the environment.

The team arrives at diagnoses using differential diagnosis, with House guiding the deliberations, using a whiteboard, on which he writes and strikes off possible symptoms and diseases with a marker. The patient is usually misdiagnosed over the course of the episode and treated with medications appropriate to the misdiagnosis. This usually causes further complications in the patient, but in turn helps lead House and his team to the correct diagnosis, since the complications can often be seen as new symptoms. Usually, House comes up with the correct diagnosis in the middle of a conversation or due to a remark made by another character.

Often the ailment cannot be easily deduced because the patient has lied about symptoms, circumstances, and/or his or her personal history. House frequently mutters, "Everybody lies", or proclaims during the team’s deliberations: "The patient is lying", or "The symptoms never lie". Even when not stated explicitly, this assumption guides House’s decisions and diagnoses.Because House’s theories about a patient’s illness tend to be based on an epiphany or controversial insights, he often has trouble obtaining permission from his boss, hospital administrator Dr. Lisa Cuddy, to perform medical procedures he thinks are necessary, especially when the procedures involve a high degree of risk or are ethically dubious. A clash also persists with House and his team, especially Dr. Allison Cameron, whose views in medical ethics are far more established and moral than the other characters.

House is also required to spend time treating patients in the hospital’s walk-in clinic in the hope that the interactions will improve his bedside manner.House’s grudging fulfillment of this duty or creative methods of avoiding it is a recurring subplot on the show. During clinic duty, House confounds patients with unwelcome insights into their personal lives, eccentric prescriptions, and unorthodox treatments but impresses them with rapid and accurate diagnoses after seemingly not paying attention. Realizations made during some of the simple problems House faces in the clinic often help him solve the main case. "It’s not a show about addiction, but you can’t throw something like this into the mix and not expect it to be noticed and commented on, there have been references to the amount of his consumption increasing over time. It’s becoming less and less useful a tool for dealing with his pain, and it’s something we’re going to continue to deal with, continue to explore".
-Shore on House’s Vicodin addiction.

Another large portion of the plot centers on House’s abuse of Vicodin to manage pain stemming from an infarction in his quadriceps muscle some years earlier, an injury that forces him to walk with a cane. In the episode "Detox", House admits he is addicted to Vicodin, but says he does not have a problem because, "[The pills] let me do my job, and they take away my pain." His addiction has led two of his colleagues, doctors James Wilson and Lisa Cuddy, to encourage him to go to drug rehabilitation several times, but no attempts have successfully gotten House off the drug. Sometimes when House does not have access to Vicodin, or when he perceives the Vicodin alone is not enough to relieve his pain, he self-medicates with other narcotic pain relievers such as oxycodone and morphine, and once, methadone.

Gregory House, MD, adalah ahli medis jenius yang penuh kebencian yang mengepalai tim diagnostik di Princeton-Plainsboro Teaching Hospital di New Jersey. Kebanyakan episode di awali dengan pembukaan dingin, di suatu tempat di luar rumah sakit, menunjukkan kejadian yang membawa ke dalam gejala serangan dari pasien utama dari episode tersebut. Episode itu akan membahas mengenai usaha tim untuk mendiagnosa dan merawat penyakit sang pasien. Kebanyakan waktu mereka tidak sukses sampai sang pasien kritis. Departemen yang menjadi dunia kepunyaan House umumnya hanya meliha pasien yang gagal didiagnosa, membuat kasus pasien semakin kompleks. Lebih jauh, House menolak kasus-kasus yang tidak membuat dia tertarik. Walaupun serial ini tentang mendiagnosa pasien, serial ini lebih berfokus kepada karakter-karakter yang ada daripada berkonsentrasi pada masalah diagnosa.<br />Tim sampai pada diagnosa dengan cara yang berbeda, dengan House memimpin diskusi, menggunakan papan tulis, di mana dia menulis dan menunjukkan gejala-gejala dan penyakit yang mungkin muncul dengan spidol. Sang pasien biasanya salah didiagnosa dalam sepanjang episode dan diobat dengan pengobatan yang menyebabkan salah diagnosa. Hal ini umumnya menyebabkan komplikasi yang lebih jauh dalam diri pasien, tetapi pertolongan datang membuat House dan timnya mendapatkan diagnosa yang benar, semenjak komplikasi muncul bisa dilihat sebagai gejala baru. Biasanya, House datang dengan diagnosa yang benar di pertengahan percakapan atau berkaitan dengan ucapan yang dibuat oleh karakter lain.<br />seringkali penyakit tidak bisa disembuhkan dengan mudah karena sang pasien berbohong mengenai gejala-gejala, keadaan atau sejarah pribadinya. House seringkali berkomat-kamit,"Semua orang berbohong", atau mengatakan selama diskusi kelompok : " Pasien itu berbohong", atau "Gejala-gejala tidak pernah berbohong". bahkan sekalipun tidak dinyatakan secara eksplisit, asumsi ini membuat keputusan dan diagnosa House. Karena teori House mengenai penyakit pasien berdasarkan pendapat yang kontroversial, dia sering terlibat masalah berkenaan dengan ijin dari bosnya, pemimpin rumah sakit Dr. Lisa Cuddy, untuk menjalankan prosedur pengobatan yang dipikirnya perlu, khususnya saat prosedur itu memiliki resiko tinggi atau secara etik diragukan. pertengkaran juga berlangsung dengan timnya, terutama dengan Dr Allison Cameron, yang pandangan etika medisnya jauh lebih kuat dan bermoral daripada karakter lainnya.<br />House juga harus menghabiskan waktu merawat pasien di klinik rawat jalan dengan harapan interaksi dengan para pasien akan mengembangkan sikap baiknya. Ketidaksukaan House terhadap tugas ini atau metode kreatif yang digunakannya untuk menghindari tugasnya menjadi sub plot yang berulang dari serial ini. Selama tugas di klinik, House mengacaukan pasien dengan pandangan yang tidak bersahabat terhadap kehidupan pribadi mereka, resep eksentrik dan perawatan tak lazim tetapi mengesankan mereka dengan cepat dan akurat mendiagnosa setelah kelihatannya tidak menaruh perhatian. Pelaksanaan tugas yang dikerjakannya selama menghadapi persoalan sepele di klinik membuat House mampu menyelesaikan kasus utama. <br />" Ini bukan serial mengenai kecanduan, tetapi kamu bisa melemparkan sesuatu seperti ini ke dalam campuran dan tidak mengharapkan untuk diperhatikan dan dikomentari, telah ada referensi bahwa jumlah konsumsi obatnya meningkat seiring waktu. Hal itu menjadi kurang dan kurang berguna sebagai alat untuk menghadapi rasa sakitnya, dan hal itu merupakan sesuatu yang akan kita buat supaya karakter ini hadapi, meneruskan penjelajahan". Shore berpendapat mengenai kecanduan House akan Vicodin.<br />Porsi lain yang mendapat tempat yang besar di plot cerita adalah pemanfaatan House akan Vicodin untuk menghilangkan rasa sakitnya dari di kakinya selama bertahun-tahun, sebuah luka yang memaksa dia berjalan menggunakan tongkat. Dalam episode "Detox", House mengakui bahwa dia kecanduan Vicodin, tetapi dia mengatakan bahwa dia tidak memiliki masalah karena, " Pil itu membuat aku melakukan pekerjaanku dan mereka mengambil rasa sakitku." Kecanduannya membuat dua rekannya, dokter James Wilson dan Lisa Cuddy mendorong dia untuk masuk rehabilitasi narkoba selama beberapa waktu, tetapi usaha itu gagal. Kadang-kadang saat Houe tidak mampu mendapatkan Vicodin atau dia mengira Vicodin tidak mampu untuk mengatasi rasa sakitnya, dia mengobati dirinya sendiri dengan obat narkotik pembunuh rasa sakit seperti oxycodone dan morfin, dan satu kali dengan methadone.