Doomsday

Tags : Smallville, Season 8, Doomsday, DC Comics, Comics,Superman

It’s been officially confirmed from the producers of Smallville that Doomsday will appear as a recurring villain for the show’s eighth season.^[4] Samuel Witwer will play the character, known on the show as "Davis Bloome". He is described as a likeable paramedic struggling with evil inhibitions.^[5]

Doomsday is a fictional character from a comic book in the DC Comics Universe, best known for its mutual fight to the death with Superman in the Death of Superman storyline published in 1993.

The character’s origin was not developed until several years after Doomsday’s first appearance, described in the next section: The Death of Superman.

Telah diumumkan secara resmi oleh produser Smallville bahwa Doomsday akan muncul sebagai penjahat yang tampil berulangkali dalam season kedelapan. Samuel Witwer akan memainkan karakter tersebut, dikenal sebagai "Davis Bloome". Dia digambarkan sebagai paramedis yang gampang disukai yang berjuang dengan sifat jahat.<br>Doomsday adalah karakter fiksi dari buku komik di DC Comics Universe, dikenal baik karena pertarungan sampai mati dengan Superman di Death of Superman, cerita ini dipublikasikan di 1993.

Fictional character biography

The Ultimate
Fictional character biography Asal karakter ini tidak dikembangkan sampai beberapa tahun setelah Doomsday pertama tampil, digambarkan dalam bagian berikut : The Death of Superman. Makhluk tanpa nama, kemudian disebut Doomsday, diciptakan dari Krypton kuno, jauh sebelum ras manusia Krypton mendominasi planet. Kekerasan, dunia yang kejam dimana hanya makhluk yang benar-benar terkuat yang mampu selamat ( di saat itu, dunia  Krypton di dominasi bentuk kehidupan yang dikatakan"makhluk paling berbahaya di alam semesta"). Dalam usaha untuk menciptakan bentuk kehidupan terakhir, alien Bertron mengirim bayi yang lahir di Vitro-dalam rangka untuk mengembangkan daya tahan di lingkungan yang keras di permukaan planet-dimana bayi tersebut langsung dibunuh oleh makhluk kejam yang menghuni planet tersebut. Apa yang tersisa dari bayi itu, dikumpulkan dan digunakan untuk menghasilkan kloning yang lebih kuat, lalu proses ini diulang berkali-kali sampai tak terhitung untuk mempercepat proses seleksi alam. Penderitaan yang mendalam dari para bayi yang mati ini tersimpan dalam gen-nya membuat makhluk tersebut membenci segala bentuk kehidupan. Akhirnya, ini menghasilkan kemampuan untuk mengatasi makhluk apapun yang pernah  membunuhnya tanpa membutuhkan teknologi yang dipunyai Bertron. "Mahkluk Terakhir"tersebut memburu dan membunuh semua makhluk mematikan yang menghuni Krypton termasuk Bertron. Sang Makhluk Terakhir melarikan diri dari Krypton dan pergi untuk berwisata dan membunuh di beberapa planet. Hal itu di mulai 245.000 tahun lalu di Bylan 5 , dimana Darkseid ingin menikahi putri (dalam rangka untuk mendapatkan zat kimia yang tersimpan di planet tersebut untuk perusahaan senjata Apokolips. Sebagaimana Darkseid dan Sang Makhluk Terakhir (The Ultimate) bertemu dalam pertarungan, darkseid terpaksa terbang karena pertarungan telah menyebabkan atmosfer planet menjadi racun dan karenanya tidak berharga untuk Apokolips. The Ultimate melarikan diri dengan sebuah pesawat yang rusak di Khundia. Klan Khundian yang sedang bertarung, bersatu untuk membangun senjata pelindung untuk ksatria bernama Kobald yang di harapkan mampu bertahan cukup lama untuk memaksa the Ultimate masuk ke dalam roket. Saat roket berada di luar angkasa, the Ultimate membunuh Kobald dan hasilnya terjadi ledakan yang melemparnya melewati angkasa luas. Berikutnya, the Ultimate merampas kekuatan cincin lentera dari Green Lantern bernama Zharan Pel dan membuat dia merasa kekuatan Guardians of the Universe . Ratusan Green Lantern dikirim untuk menghentikan hal ini dan terbunuh. Hal tersebut berlanjut pada Oa penjaga tunggal yang mengorbangkan diri dalam pertarungan untuk mengalahkan makhluk itu. Tapi energi yang keluar dari sang penjaga menyebabkan air mata di ruang angkasa yang merupakan gambaran perasaan the Ultimate. Akhirnya the Ultimate datang ke Calaton. Dalam pertemuan pertamanya dengan Justice League, secara singkat setelah bebas dari bawah tanah, Doomsday mengalahkan seluruh tim superhero tanpa kendala dalam hitungan menit, yang akhirnya memancing perhatian Superman. Lebih khusus karena fakta bahwa makhluk ini melawan dengan satu tangan terikat di belakang, tapi tetap mampu mengalahkan semua musuh. Satu-satunya anggota yang tetap dapat bertahan melawan Doomsday adalah Maxima. Juga di waktu itu, nama makhluk itu muncul saat anggota Liga, Booster Gold menyatakan bagaimana amukan sang makhluk menggambarkan "datangnya Doomsday"( maksudnya adalah kiamat). Komentar ini sesudah itu menjangkau media dan setelah itu akhirnya orang menamai makhluk itu dengan istilah Doomsday. Selama mengamuk, Doomsday mengambil ketertarikan pada billboard dan iklan televisi yang menyiarkan kompetitisi gulat yang diadakan di Metropolis, yang menarik nafsu haus darahnya dan dengan demikian menarik makhluk tanpa pikiran ini untuk pergi ke Metropolis. Melalui serangan balasan, Superman dengan cepat menemukan bahwa musuhnya ini memiliki kekuatan luar biasa yang sepadan dengan dirinya, dan dia menyadari bahwa jika Doomsday benar-benar menjangkau Metropolis, hasil pertandingan mampu menghancurkan kota dan membunuh jutaan orang yang tidak bersalah. Secara serempak, Doomsday mengembangkan keinginan kuat untuk membunuh Superman secara khusus. Hasrat ini dijelaskan kemudian oleh miniseries the Hunter/Prey : dari penderitaan mendalam dari kematian yang berulang dari proses penciptaannya, Doomsday mengembangkan gen untuk mempunyai kemampuan indera untuk mengenali setiap orang Krypton, ditambah insting untuk menolak yang menganggap sebagai ancaman setiap makhluk hidup sebagai sebuah ancaman. ( Akan tetapi, hal tersebut menyisakan hal yang tidak terjelaskan kenapa Doomsday tidak bereaksi dengan tipe kebencian khusus terhadap Cyborg Supeman, yang di satu titik mempunyai DNA orang krypton). Dalam ruang dari sedikit penerbitan serial buku komik Superman, Doomsday bertarung dengan Superman dalam perjuangan titan, membuat sang pahlawan menyimpulkan bahwa sang makhluk akan terus melawan dengan kejam dan tanpa henti, tanpa keinginan untuk menyerah. Hal tersebut mencapai puncak dalam Superman #75, dimana dalam suatu tindakan pengorbanan diri, Superman menolak untuk menyerah walau mengalami luka serius dan stamina menurun. Pertarungan penuh amuka mendekati akhir yang pahit, dimana kedua petarung masing-masing menyerang secara bersama, ledakan fatal, membuat keduanya tak bernyawa di depan bangunan  Daily Planet di Metropolis.<br>Setelah kematian Superman, tidak kurang dari empat makhluk super muncul, dua dari mereka mengaku bahwa mereka adalah Superman "yang asli". Salah satu dari empat makhluk ini, setengah manusia setengah mesin benar-benar menggambarkan Superman ( dan kemudian dikenal" sebagai penjahat berbahaya yang disebut "The Cyborg") mengambil mayat Doomsday. Setelah mengikat sang makhluk pada asteroid dengan tambahan peralatan elektronik (kemudian terungkap bahwa, dalam buku the Hunter/Prey, sebagai cadangan esensi Cyborg), sang Cyborg menerbangkan Doomsday ke angkasa luar, pada lintasan yang seharusnya tidak bersentuhan dengan planet lain. Terbitan ini ditutup dengan sebuah gambar Doomsday yang bangun dan tertawa, tetap terperangkap di asteroid tetapi dalam kondisi baik.
The nameless creature, later called Doomsday, was created in the distant past on Krypton, long before the humanoid Kryptonian race had gained dominance over the planet. It was a violent, hellish world where only the absolute strongest of creatures could survive (at the time, the world’s dominant lifeforms were said to be the most dangerous creatures in the universe).^[1][2] In an effort to create the ultimate lifeform, the alien Bertron sent an infant who was born in vitro-in order to make it develop resistance to the harsh environment to the surface of the planet-where it would be promptly killed by the vicious creatures inhabiting it.^[1] Its remains were harvested and used to clone a stronger version of it, a process repeated countless times as a form of accelerated natural selection.^[1] The agony of these deaths were recorded in his genes driving the creature to hate all life.^[1] Eventually, it gained the ability to adapt to overcome what killed it in its prior life without the need of Bertron’s technology.^[1] "The Ultimate" hunted and killed all of the lethal creatures that then inhabited Krypton, including Bertron.^[1]

The Ultimate escaped Krypton and went on a killing spree across several planets. It began 245,000 years ago on Bylan 5, where Darkseid was about to wed a princess (in order to obtain that planet’s chemical deposits for Apokolips’ weapons factories). Just as the Ultimate and Darkseid were to meet in combat, Darkseid was forced to flee, as the battle had caused the planet’s atmosphere to become toxic and therefore worthless to Apokolips. The Ultimate hitched a ride on an escaping shuttle, which crashed on Khundia. The warring Khundian clans united in order to build protective armor for a warrior named Kobald, who was hoped to survive long enough to force the Ultimate onto a rocket. Once the rocket was in space, the Ultimate killed Kobald and the resulting explosion sent him hurling through space.

It next came across the path of a Green Lantern named Zharan Pel. The Ultimate took the Lantern’s power ring and sensing the power of the Guardians of the Universe, made his way to them. Hundreds of Green Lanterns were sent to stop it and were killed. It continued to Oa where a single Guardian sacrificed himself in battle to defeat it. But the release of energies by the Guardian caused a tear in space through which the Ultimate fell. Eventually coming to Calaton, it tore that world apart for three years.^[1] With only the capital city left, the royal family combined their life forces into a single energy being, The Radiant.^[1] The Radiant killed the Ultimate with a huge blast of energy (laying waste to over a fifth of his world in the process).^[1] In common Calatonian burial procedures, the Ultimate’s seemingly-dead body was shackled and masked, and shot into space.^[1] Eventually, it landed on Earth, the force of the impact driving the casket deep underground.^[1]

The Death Of Superman

In his first encounter with the Justice League, shortly after breaking free from underground, Doomsday defeated the entire team of superheroes in a matter of minutes, which in turn attracted the attention of Superman. Most notable is the fact that the creature fought the entire time with literally one hand tied behind his back, yet still was able to lay waste to all opposition and much of the surrounding area. The only Justice Leaguer who could even defend herself against Doomsday was Maxima. Also at that time, his naming occurred when League member Booster Gold stated how the rampage resembled "the arrival of Doomsday" (meaning, the end of the world). The comment subsequently reached the broadcast media and thereafter led to the creature’s accepted name.

During his rampage, Doomsday took interest in billboards and television spots advertising violent wrestling competitions held in Metropolis, which appealed to his bloodlust and thus enticed the otherwise mindless creature to head towards the city. By counterattacking, Superman quickly found that his opponent’s awesome power was a match for his own, and so he realized that if Doomsday actually reached Metropolis, the resulting battle could conceivably destroy the city and kill millions of innocent people. Simultaneously, Doomsday developed a strong desire to murder Superman in particular.

That desire was later explained in the Hunter/Prey miniseries: from the agony of continually dying during his creation process, Doomsday developed in his genes the ability to sense anyone Kryptonian, plus an overriding instinct to treat any such beings as an automatic threat. (However, it remains unexplained why Doomsday did not also react with this specific type of malice towards the Cyborg Superman, who at one point possessed Kryptonian DNA).

In the space of only a few issues of the Superman comic book series, Doomsday battled Superman in a titanic struggle, leading the hero to conclude that the creature would only continue to attack relentlessly and endlessly, with no urge for surrender. It all culminated in Superman #75, where in an act of self-sacrifice, Superman refused to give up despite taking serious wounds and running low on stamina. The fight raged to the bitter end, where the two combatants each struck a simultaneous, fatal blow, leaving both of them lifeless in front of the Daily Planet building in Metropolis.

In the aftermath of Superman’s apparent death, no fewer than four super-beings appeared in his wake, two of them declaring themselves to be the "real" Superman. One of these four, a half-man/half-machine who greatly resembled Superman (and who would later become a dangerous villain called simply "The Cyborg"), took custody of Doomsday’s apparently lifeless body. After strapping the creature to an asteroid with an electronic device attached (a device later revealed, in the Hunter/Prey books, to be a backup of the Cyborg’s essence), the Cyborg flung Doomsday into deep space, on a trajectory supposedly certain to never intersect any other planet. The issue closed with an image of an awakened and laughing Doomsday, still strapped to the asteroid but otherwise in good condition.